Rabu, 07 November 2012

Sebuah Kisah Yang Baru Kurangkai



Berawal dari lebaran yang membuat hati dag di dug,,,
Dua Minggu setelah itu,” ukhti afwan ya,,,keluarganya tak bisa menerima, afwan menurutnya anti belum sekufu”,,,jlegggggg,,,,kecewa, yah saat itu q ngerasa sekian kalinya berusaha dan tak ada hasil, bukannya tak terima karena ditolak tapi segitu susahnya ya berusaha seprosedural mungkin tapi tak juga mudah seperti membalikkan telapak tangan.Down???itu pasti , q juga wanita biasa yang ga setabah wanita-wanita yg berperan di sinetron-sinetron Indonesia.
Betapa  untuk menjadi pribadi yang lurus itu tidaklah mudah,,, untuk menunaikan sunnah Rosul yg menjadi separuh agama dengan jalan yg lurus juga tak mudah,tapi itu adalah pilihan. Seandainya hanya sedekar menikah saja tanpa di embel-embeli dakwah mungkin dengan siapapun bisa,,,tapi niat ini berbeda. Doktrin ini sudah q dapat dari sejak mengenal islamku, aku bahagia dengan keadaanku dan berjanji pada diri sendiri ,suatu saat  jika q menikah,,insyaallah dengan jalan ta’aruf bukan dari cara yang lain,, itu yang terpatri dalam diriku sampai sekarang. Dan ternyata jalan yang aku pilih subhanallah banget,,,ujian dan godaannya,,dari keluarga, tetangga, kawan bahkan diri sendiri pun kadang ada perasaan ah seandainya,,, seandainya,, dan seandainya, tapi Alhamdulillah hingga q menulis ini semua bisa diatasi.

(To be contiuned)

Minggu, 23 September 2012

*""*Untukmu yang kelak akan bertahta dihatiku *""*

Bismillahirahmanirrohim Wahai bakal imamku ... tidak kudambakan seorang pendamping yang sempurna cukuplah seorang pendanping yang bisa membingbing dan mendidiku Tidak kudambakan yang kaya raya cukuplah punya tempat berteduh yang sederhana agar boleh kita membina mahligai kasih bersama tidak kudambakan seorang pendamping yang gagah cukuplah yang mempunyai hati yang bersih dan tulus dalam menyayangi dan mengasihiku bagiku...aku hanya mendambakan pendamping yang memahami tuntutan agamanya,kehendak syari'atnya tegas dalam membuat keputusan,lembut dalam mendidik sabar dalam menghadapi fitrahku sebagai wanita Duhai bakal teman dalam hidupku aku bukanlah wanita sempurna seperti siti khodijah maupun siti Aisyah aku wanita biasa yang punya kekurangan dan ketidaksempurnaan Aku tidak mempunyai harta maupun rupa yang ku ada adalah agama yg dibekalkan oleh ibu dan ayahandaku hanya itu yg kubawa amanah dari mereka yg selalu kupegang dan kubawa kemanapun aku pergi Didiklah diri ini....bimbinglah diri ini...agar menjadi mujahidah islam bimbinglah diri ini agar menjadi penemanmu disyurga kelak bimbinglah diri ini agar menjadi seorang ibu yang mampu melahirkan mujahid dan mujahidah sholeh dan sholeha wahai bakal Abi dari anak-anakku saat ini ku tengah mempersiapkan diri untuk menjadi permaisuri di mahligaimu agarku bisa menggalas amanah dan tanggung jawab yg diberikan padaku Akan ku coba yg terbaik menjadi sempurna dimatamu ku sentiasa berdoa agar diri ini menjadi wanita sholeha buatmu menjadi penawar dikala dirimu berduka menjadi penyejuk dikala dirimu keresahan menjadi penenang dikala dirimu gelisah sedaya upaya ku ingin menjadi yg terbaij untukmu agar engkau tidak menyesal memperistriku wahai raja dihatiku ,penyeri hidupku Doaku hanya satu ingin mendapatkan Ridha Allah dan Ridha orang tua kita Aamiin Allahuma Aamiin