Berawal dari lebaran yang membuat hati dag di dug,,,
Dua Minggu setelah itu,” ukhti afwan ya,,,keluarganya tak
bisa menerima, afwan menurutnya anti belum sekufu”,,,jlegggggg,,,,kecewa, yah
saat itu q ngerasa sekian kalinya berusaha dan tak ada hasil, bukannya tak
terima karena ditolak tapi segitu susahnya ya berusaha seprosedural mungkin
tapi tak juga mudah seperti membalikkan telapak tangan.Down???itu pasti , q
juga wanita biasa yang ga setabah wanita-wanita yg berperan di
sinetron-sinetron Indonesia.
Betapa untuk menjadi
pribadi yang lurus itu tidaklah mudah,,, untuk menunaikan sunnah Rosul yg
menjadi separuh agama dengan jalan yg lurus juga tak mudah,tapi itu adalah
pilihan. Seandainya hanya sedekar menikah saja tanpa di embel-embeli dakwah
mungkin dengan siapapun bisa,,,tapi niat ini berbeda. Doktrin ini sudah q dapat
dari sejak mengenal islamku, aku bahagia dengan keadaanku dan berjanji pada
diri sendiri ,suatu saat jika q menikah,,insyaallah
dengan jalan ta’aruf bukan dari cara yang lain,, itu yang terpatri dalam diriku
sampai sekarang. Dan ternyata jalan yang aku pilih subhanallah banget,,,ujian
dan godaannya,,dari keluarga, tetangga, kawan bahkan diri sendiri pun kadang
ada perasaan ah seandainya,,, seandainya,, dan seandainya, tapi Alhamdulillah
hingga q menulis ini semua bisa diatasi.
(To be contiuned)